Keluarga
Aku vita aku adalah siswi SMAN 29 bekasi, aku bisa di
katakan sebagai sisiwi yang tomboy tapi aktif dalam bidang organisasi sekolah
dan aku mempunya keluarga yang harmonis saat itu, namun kenyataan berubah
menjadi pahit ketika itu semua terjadi, ini adalah kisah keluarga ku yang ku
anggap rumit dan aku adalah seorang anak yang nakal akibat masalah yang terjadi
di dalam keluarga ku.
Hari ini adalah hari
senin dimana banyak sekali aktivitas termasuk sekolah, bekerja dan lain-lain, Pagi
ini pukul 06.00 wib, alarm di handphone ku berbunyi keras tanda sudah waktunya
untuk bangun dan melakukan aktivitas untuk hari ini.
Bergegaslah aku untuk
mandi dan mempersiapkan peralatan utnuk ku sekolah hari ini.
Hemhhh…lagi-lagi aku
telat sampai di meja makan, mama, dan papa ku sudah menunggu ku dari setengah
jam yang lalu. Tak lama aku dan keluarga selesai menghabiskan sarapan pagi
kami, rasanya begitu indah ketika kami bisa berkumpul bersama keluarga setiap
hari, setelah itu aku bergegas untuk berangkat ke sekolah, alamat yang pertama kali di tuju adalah sekolah
ku. Aku dan papa bergegas masuk mobil dan tiba waktunya untuk berangkat.
Tiga
puluh menit kemudian aku sampai di sekolah ku, tibanya aku di sekolah dan aku
pun berpamitan kepada papa,
“belajar yang rajin,
jangan bolos ya ka ?” (ucap papa sambil memandang ku tajam)
Aku menjawab “ iya pa
gak akan bolos ko, anak mu ini kan rajin” (ucapku sambil tersenyum)
Aku masuk ke sekolah
sedangkan papa langsung pergi ke tempat ia bekerja.
Bel
masuk sekolah telah berbunyi tanda waktunya belajar di mulai dan seperti biasa
aku duduk di kursi depan, belajar pun di mulai.
Singkat waktu, tiba
pukul 12.05 saatnya bel pulang berbunyi namun karena aku banyak tugas jadi aku
terbiasa untuk pulang sore hari dan tugas ku hari ini adalah menyusun makalah
dan aku pun pergi mencari materi bersama kelompok ku .
Tiba pada saat pukul
16.25 aku selesai membuat tugas dan pulang ke rumah, setelah sampai di rumah
aku biasa membantu mama ku yang akan bersiap-siap untuk masak.
Tak lama papa pun pulang,
dengan wajahnya yang sangat kusut dan murung.
Enathlah apa yang
terjadi pada papa, setelah papa masuk rumah aku pun langsung bertanya kepada
papa ,
“pa ko wajah papa
murung seperti itu, ada apa ??”
“ gak ada apa-apa vit
hanya capek sajah, lagi pula papa kurang vitamin” (jawab papa sambil membuka
sepatunya)
Mama pun yang sedang
membuat teh ikut memberi saran utuk papa
“ya sudah kalau capek
istirahat saja pa, biar nanti mama belikan vitamin ya?”
“gak usah lah ma, biar
nanti papa beli saja sendiri” (jawab papa)
“hemhh……Ya sudah kalu
seperti itu” (jawab mama sambil menghela nafas)
Keesokan
harinya aku pergi sekolah bersama papa seperti biasa namun kini ada yang
berbeda dengan sikap dan wajah papa dia selalu murung , dan untuk ke dua
kalinya aku bertanya kepada papa
“pa, papa kenapa sih,
lagi ada masalah ya ?”
“ahhh sudahlah kamu
tidak perlu tau masalah papa, kamu hanya anak kecil fikirkan saja sekolah mu
dulu” (jawab papa dengan wajah yang marah)
“maaf pa “ (ucap ku
dengan wajah murung )
“ya sudah papa pergi
dulu”
“Ya pa”
Sampai
di kelas aku pun masih memikirkan sikap papa yang berubah seperti itu, aku
bingung dan ingin tau sebenarnya apa yang di sembunyikan oleh papa sampai aku
di bentak seperti itu, aku kecewa dengan sikap papa yang sekarang.
(mulai hari itu papa ku
berubah jarang pulang kerumah, jarang makan dan istirahat di rumah, dan mama
pun mulai sama sikapnya mulai sibuk dengan pekerjaan barunya dan pada akhirnya
aku pun tidak tau harus bagaimana dan seperti apa, aku bingun papa dan mama ku
seperti ini sepertinya jarak antara mereka mulai renggang dan aku tidak tau apa
alasan mereka sehingga jadi seperti ini)
Ketika papa ku mulai sibuk dan mama pun mulai sibuk pula,
akhirnya ku meminta papaku untuk membelikan ku kendaraan untuk berangkat ke sekolah,
dan akhirnya aku di belikan motor oleh papa, dan mulai saat itu pula aku
mandiri dengan cara pergi kemana pun aku sendiri.
Suatu hari aku pergi ke
suatu tempat yang suasananya sangat sepi sekali nyaman untuk aku merenung dan
menyendiri namun tempat itu setiap sore hari di pakai untuk anak remaja balap
motor dan aku pun ikut dengan yang lainnya.
Walanya aku hanya
ikut-ikut bergabng saja namun lambat laun setelah ku lihat dan kurasa papa dan
mama ku sudah tidak perduli lagi dengan ku yang ada mereka malah asik dengan
kerjaan mereka masing-masing.
Disinilah awal aku menjadi anak remaja yang nakal, tomboy
dan tak pernah mengerti apa itu cinta dan kasih sayang, saat ini yang aku tau
hanya senang-senang dan gak pusing.
Aku tidak pernah tau
apa yang di lakukan oleh kedua orang tua ku saat itu bahkan ketika aku jatuh
sakit pun yang ada di sisi ku hanya sahabat dan teman-teman ku saja, mungkin
ini jalan takdir remaja ku, dan akan ku jalani dengan semampuku dan dengan cara
ku sendiri.
Banyak kisah dan cerita
baik dari mulai yang pahit sampai sampai yang manis sekali pun.
Namun setelah ku jalani
hari-hari ku tanpa keluarga , aku merasa sedikit iri dengan sahabat-sahabat ku
yang lain dan mereka sangat dekat dengan keluarganya walau pun mereka
kekurangan biaya atau perekonomian mereka sangat minim, di bandingkan aku yang
semuanya bias ku beli namun hanya satu cinta dan kasih saying keluarga
sangatlah minim sekali, jujur aku tidak mau di takdirkan seperti ini namun
patut ku syukuri apa yang telah tuhan berikan untuk ku dan aku yakin di balik
semua ini pasti tuhan sisipkan kebaikan dan hidayah untuk keluarga ku dan aku
sendiri bersyukur aku masih memiliki sahabat- sahabat yang baik seperti mereka.
Kadang kala aku terlepas dari sahabat-sahabat ku dan aku
bergabung dengan anak-anak berandal yang kehidupan mereka memang di jalanan,
namun dengan aku bertemu dan berteman dengan mereka, karena mereka dan acuhnya
keluarga ku maka aku jadi tau bagaimana keras dan kejamnya dunia luar.
Hemhhhhh… aku menghela
nafas sambil menatap rumah ku yang tak terurus seperti ini.
Aku benar-benar tidak
menyangka sejauh ini kehidupan ku, yang berawal dari manisnya mama dan baiknya
papa menjadi seperti ini hancur tak ada sisa-sisa cinta lagi untuk ku, mama
yang penyayang pun bisa berubah menjadi
acuh kepada ku.
Hati ku manangis “papa,
mama, kenapa kalian seperti ini aku mau papa yang dulu, aku mau mama yang
penyayang bukan papa yang egois dan mama yang acuh pada ku, jika aku punya
salah kepada kalian aku minta maaf ma,pa ,jangan buatku menangis seperti ini,
jangan siksa aku seperti ini aku moohon”.
Malam ini aku berniat untuk balap motor karena aku jenuh
di rumah tak ada yang aku kerjakan, ini lah hidupku yang kelabu, tanpa pelangi
dan cahaya indah.
Aku ingin sekali setiap
detik waktu ku berguna untuk papa dan mama, dan aku ingin setiap detik ku bisa
bersama dengan keluarga bukan balap motor dan ugal-ugalan di jalan.
Entah apa yang ku
fikirkan saat ini, hanya ingin merasa tenang tanpa masalah namun aku pun ingin
hidup ini lebih bermakna untuk orang lain.
Sore harinya aku pergi dengan gaya ku yang super tomboy,
aku pergi ke tempat biasa teman-teman ku berkumpul dan balap liar, sampai pada
akhirnya akupun di bujuk oleh teman ku untuk ikut balap liar, ia selalu merayu
ku untuk ikut turun apa boleh buat pada akhirnya aku pun ikut turun untuk
balap.
Namun sial nasib ku, di
tempat ku balap ternyata ada razia balap liar dan aku pun terburu-buru
mengendarai motor hingga tak terhingga kecepatannya .
Aku dan teman ku terus
mengendarai motor sambil mencari tempat bersembunyi agar tidak tertangkap oleh
polisi dan akhirnya aku pun terjatuh dari motor ku sehingga aku di larikan ke
rumah saikit dan teman ku pun menghubungi keluarga ku yaitu papa dan mama .
Setelah aku di rawat di rumah sakit akhirnya papa dan
mama pun menjenguk ku dengan wajah yang khawatir.
Ketika mama datang dan
langsung berkata,
” vita maafin mama ya
sayang, mama jarang perhatiin kamu, mama terlalu sibuk dengan pekerjaan mama,
maafin mama ya vita ?”
“ya ma, gak apa-apa ko
mah aku aja yang ceroboh bawa motornya” (jawab ku sambil meneteskan air mata)
“ya sayang mama janji
akan tinggalin kerjaan mama untuk jaga kamu dan untuk jadikan keluarga kita
utuh lagi seperti dulu” (ujar mama sambil mencium kening ku)
“vita papa juga minta
maaf ya sayang kalau papa sudah egois yang mementingkan pekerjaan dan diri papa
sendiri?” (ucap papa sambil menatap ku)
“Ya pa , ma tapi papa
dan mama janji ya jangan biarin aku jatuh ke dalam kenakalan yang lebih parah
dari ini, dan papa mama juga harus janji jangan sibuk dengan kerjaan kalian
saja, aku pun butuh cinta, kasih sayang
kalian juga karena bagai mana pun akau adalah anak kalian kan?”
“Ya sayang papa dan
mama janji akan jadika keluarga kita menjadi yang lebih baik lagi seperti apa
yang kamu mau dan kamu rindukan selama ini sayang “ (jawab papa sambil
tersenyum )
Dan
akhirnya aku dan keluarga ku hidup secara harmonis dan aku pun akan tetap
menjadi anak yang tomboy tapi manis tentunya, aku akan berusaha keras untuk
menjadi anak yang berbakti pada keluarga dan aku akan berusaha menjadi anak
yang baik untuk mama dan papa tersayang,
Aku sayang papa dan
mama :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar